Semua pasti pernah melihat mutiara. Batu yang indah berkilau, berbentuk bulat, diambil dari kerang atau tiram. Jika kita berkunjung ke daerah wisata dekat laut, maka kita mendapatkan banyak mutiara dijual di sana, dan kita mengaguminya. Kita menyematkannya di cincin, gelang, atau kalung, dan merasa lebih cantik dari biasanya. Pada umumnya, kita menyukai keindahan.
Mutiara yang indah itu, tadinya adalah batu biasa. Kerikil kecil yang masuk ke dalam cangkang kerang atau tiram yang sedang terbuka. Gerakan air atau situasi apapun saat itu membuat kerikil kecil ini masuk, dan sang kerang yang malang ini tidak dapat mengeluarkannya sendiri. Batu yang secara tidak sengaja terjebak di dalam cangkang kerang yang sedang terbuka. Kerang tidak punya tangan dan kaki untuk mengeluarkannya kembali. Karena itu dia biarkan kerikil itu berada dalam cangkangnya, sambil berproses hidup seperti biasa, dan pada suatu saat kerikil tadi telah berubah menjadi sebutir mutiara yang indah itu. Mutiara adalah bukti bahwa semua makhluk dapat beradaptasi dengan lingkungannya, dan menghasilkan sesuatu yang baik dan sangat indah. Bukti bahwa yang ada dan indah adalah hasil kerja keras dalam diam. Dan juga dapat dimaknai dengan cara lain: di balik keindahan, terdapat kerja keras dan derita panjang. Tidak ada yang didapat dengan mudah dari alam ini, tidak seperti teknologi instan seringkali menyenangkan, namun seringkali tidak mendidik.
Salam hangat dari lokasi bermutiara, Gili Trawangan dan pantai Senggigi, Lombok, NTB
SW
Mutiara banyak manfaat yang bisa digunakan selain hanya perhiasan semata. terima kasih bahasannya pak dosen.