JEJAK KARBON dalam aktivitas digital kita

Tiba-tiba anak saya memberi masukan yang mengejutkan, bahwa kebiasaan tidak menghapus email ternyata berhubungan dengan jejak karbon yang kita tinggalkan pada lingkungan.  Dan efek Rumah kaca juga ujung-ujungnya.  Lalu anak saya mengirimkan satu laman lama dari koran modern The Washington Post (How bad is email for the environment? – The Washington Post) yang memang harus kita pikirkan bersama. 

Ternyata kebiasaan digital kita, seperti tidak menghapus email-email lama, bahkan suka meneruskan (forward) email-email kemana-mana dengan tujuan supaya tersimpan dan mudah mencari, tidak menghapus pesan-pesan di media sosial kita sampai ponsel kita kepenuhan baru kita hapus, memberikan dampak buruk.  Bagaimana mungkin, kita mau meninggalkan kertas dan melakukan aktivitas paperless untuk mengurangi kebutuhan selulosa untuk kertas dari penebangan hutan,namun ternyata di lain pihak kita tetap memberikan jejak karbon pada lingkungan.

Regulasi yang dicanangkan oleh pemerintah Perancis ini cukup mengejutkan karena tidak semua aktivitas kita yang berhubungan dengan teknologi itu bersih dan tidak memberikan jejak karbon.  Menulis email dan mengirimkannya ternyata juga menyedot energi.  Sebuah email yang masuk spam, rata-rata memiliki jejak karbon setara dengan 0.3 gram CO2 teremisi.   Bahkan email panjang dengan lampiran yang banyak bisa menyetarai 50 gram karbondioksida teremisi untuk menjalankan program-program untuk menyaring, menyimpan, dan membacanya.  Seperti yang diungkap Mike Berners Lee waktu itu (12 tahun yang lalu!), beberapa angka memang mengejutkan.  Netflix menyatakan bahwa rata-rata pelanggan akan menghabiskan 300 gram emisi karbon per tahunnya di tahun 2014, untuk memberikan layanannya, belum terhitung daya dari perangkatnya.   Netflix langsung melakukan upaya untuk menetralkan jejak digitalnya dengan bekerjasama dengan perusahaan penyedia cloud yang lebih “bersih”. 

Dengan demikian menonton televisi juga merupakan kegiatan boros energi dan berjejak karbon, apalagi bermain game online.  Apalagi di masa pandemi, semua aktivitas berjalan online, pasti akan memberikan banyak dampak emisi karbon, walau aktivitas menggunakan kendaraan bermotor juga jauh berkurang. Banyak studi mengenai hal ini masih tetap dilakukan sampai sekarang, namun kita semua dapat berpartisipasi dalam mengurangi jejak karbon kita.  Misalnya dengan menghapus email-email yang tidak perlu, dan juga dengan tidak rajin meneruskan pesan-pesan yang tidak perlu lewat media sosial dan membuatnya viral.

Salam hangat selalu,

SW

One Reply to “JEJAK KARBON dalam aktivitas digital kita”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *