Life story
Ini adalah cerita tentang hidup. Life story. Sebagai seorang akademis, hidup yang indah dan berliku ini ingin kuceritakan. Tentu supaya tidak berlalu begitu saja, seperti yang ditakutkan oleh semua manusia yang ingin menghargai dan bersyukur penuh atas hidupnya. Demikianlah blog ini dibuat, khusus menampilkan cerita-cerita seputar seorang akademisi, yang juga mempunyai banyak facet dalam hidupnya. Demikian pula cerita dibagikan untuk memperluas cakrawala pemikiran di dunia Pendidikan, bahwa hidup yang segera berlalu ini perlu saling mempengaruhi dan saling memberi makna, merajut cerita yang merubah masa depan. Seperti impian semua akademisi, impian para guru dan pendidik, yang harapannya ditumpukan kepada generasi berikutnya. Harapannya ada pada masa depan. Masa lalu adalah sejarah indah pembelajaran, yang ikut mewarnai masa kini dan masa depan.
Saat ini saya adalah dosen senior di departemen kimia, FMIPA, Universitas Negeri Malang (UM). Kimia analitik adalah bagian dari ilmu kimia dimana saya berada di dalamnya. Ternyata semakin lama semakin saya sadari bahwa pengetahuan mengenai alam, di skala kimia, yakni skala atom dan skala molekul, sangat penting untuk memahami alam ini, alam raya kita bersama. Dari sifat-sifat di skala sangat kecil ini, terbentuk alam yang kita kagumi saat ini, terbentuk dari kumpulan senyawa yang dapat kita ketahui sedikit demi sedikit. Ilmu kimia sudah begitu mapan, karena dibangun dari hasil kerja kimiawan dari abad-ke abad. Kita semua meneruskannya ke masa depan. Pengetahuan yang sangat indah, kami para akademisi, perlu membuatnya indah pula dimata kimiawan muda, di masa depan.
Why chemistry? Ini tidak mudah menjawabnya. Why not. Itu. Mungkin karena latar belakang dari dunia pendidikan yang kudapat dari kedua orang tuaku, aku memilih bidang ini untuk studi S1 dahulu. Dan IKIP Malang (sekarang Universitas Negeri Malang-UM) adalah satu-satunya tempat bagiku dalam kondisiku saat itu. Lalu jadilah aku dosen di tempat ini dan menyambung ide-ide awal yang ditanamkan orangtuaku.
Masa studi lanjut adalah masa-masa pencarian yang luar biasa mengasyikkan, dan membahagiakan. Berkelana ke negara orang adalah salah satu tujuan perjalanan hidupku waktu muda dahulu. Dengan melewati serangkaian proses panjang, akhirnya aku mendapatkan beasiswa AUSAID untuk mengambil gelar magister di University of New South Wales, Australia. Maka mendaratlah aku di Sydney Airport, di tahun 1994. Selama itu ternyata, sekian puluh tahun yang lalu, yang rasanya seperti kemarin. Well, aku begitu muda dan full energi, semangat membara untuk menguak dunia, lewat tabir ilmu-ilmu alam. Di hari pertama, hawa segar dan udara asing yang kuhirup, tidak akan kulupakan, suasana berbeda yang penuh tanda tanya besar, apakah negeri ini menerimaku dengan baik, apakah aku akan berhasil di sini, dengan situasi yang sangat berbeda ini. Namun hari demi hari berlalu, ada perjuangan, ada canda tawa, da sesi sunyi sepi di laboratorium yang suram, ada banyak peristiwa luar biasa, dan orang-orang yang baik luar biasa pula mengantarkan aku melewati jenjang magister menuju program doktoral secara langsung. Dan selesailah masa studiku di pertengahan tahun 1998, gelar doktor di tangan, pada saat aku memasuki usia ke-32, dengan segudang cita-cita baru. Benar-benar aneh.
Kimia analitik yang bergulat dengan metode-metode analisis adalah pilihanku dan ternyata memang sangat mengasyikkan. Dari kromatografi yang sejak awal menjadi arahku, aku berpindah ke spektroskopi dan terutama di resonansi magnetik inti (NMR). Namun sekarang di UM, secara umum aku bergulat dengan kromatografi kembali berserta beberapa spektroskopi yang lain. Aku semakin yakin bahwa waktu itu melingkar, seperti senyawa siklik ha ha ha. Pengalaman yang membuatku selalu memikirkan metode untuk setiap bahan alam yang kita diskusikan. Lorong-lorong terang namun sunyi di Gedung Heffron lantai 3 dan 6 serta Gedung Dalton lantai 2, bersama promotorku Prof. Dr. Grainne Moran dan Prof. G.E. Ball membuatku bisa bergaul dengan suasana apapun, dan menyempatkan diri untuk berpikir dan merenung. Kerja keras dn berdiam diri untuk merenungkannya, beginilah cara manusia mencari pengetahuan, yang pada saatnya didapatkan oleh orang lain sebagai hadiah cuma-cuma. Tidak apa-apa, semua memikul tanggungjawab masing-masing dalam hidup ini.
Karena bergaul dengan mesin NMR aku banyak bersentuhan dengan metode ini, yang maaf, karena teorinya kuantum banget, banyak yang tidak “persis” kupahami. Ikut dengan konsep kebolehjadian Bapak Werner Heisenberg yang juga kukagumi, bahwa ternyata juga tidak apa-apa memahami segala sesuatu sebagian saja. Tidak akan pernah kita mencapai pengetahuan yang sempurna. Bisa gila kita jika menginginkan kesempurnaan. Memang akhirnya kita mengamini kata-kata Einstein: Ich vertraue auf (mein) Intuition. I trust my intuition. Intuisi akan menuntun kita untuk mengambil langkah dalam sains dan merancang masa depan. Dan believe you or not, akhirnya aku tiba di kota kecil tempat kelahiran Einstein, yaitu Ulm, di German selatan. Kota Ulm yang indah di tepi sungai Donau (Danube) yang membelah Eropa. Di Universitaet Ulm ada jurusan Nuclear Magnetic Resonance dan ada Prof. Dr. Rainer Kimmich di sana waktu itu. Prof Kimmich dan grup risetnya sangat membantu memberikan penjelasan teoritis dan laboratoris untuk data yang kudapat di laboratorium di Hefforn Building, UNSW, di benua lain, di belahan selatan dunia ini. Komunikasi dari dua benua yang terpisah jarak dan waktu, sangat kunikmati di masa itu. Akhirnya aku mendapat kesempatan untuk riset postdoctoral dari Humboldt Foundation yang sangat bergengsi itu, dan Prof. Kimmich membuka jalan untuk itu. Jadi selama 2.5 tahun kemudian aku tinggal di Eropa yang sangat indah dan ramah itu, merangkai cerita baru dalam hidupku. Sebuah coincidence atau bukan, aku percaya pada terang iman. Ini sudah digariskan.
Perjalanan waktu, perjalanan hidupku mencari pengetahuan baru, memberikan banyak pemahaman baru, yang hasilnya aku tuliskan dimana-mana. Sebenarnya kesempatan berjalan-jalan mengunjungi banyak tempat di bumi kita sendiri dimungkinkan oleh ilmu kimia yang telah kupilih menjadi ilmu hidupku. Dari alam kimia dan sub atomik yang sangat kecil ini, kita memahami sedikit demi sedikit alam raya kita, yang juga menjadi topik ilmu-ilmu besar lainnya. Ilmu kimia juga seringkali menciptakan material baru karena telah memahami rahasia alam. Ilmu kimia adalah sekaligus ilmu transformer. Alam yang sangat indah ini dan juga alam yang baru kita sadari telah kita rusak bersama juga. Ada sebagian tanggung jawab yang ada di pundak kimiawan juga. Para akademisi perlu menyadari ini, betapa pentingnya selalu berhati-hati dalam melakukan sesuatu untuk alam kita, rumah kita, our mother earth. Alam yang harus kita cintai bersama.
Setelah pulang ke Indonesia aku langsung bertugas aktif di jurusan kimia, menyumbangkan tenaga dan pikiranku untuk mengembangkan departemen kimia. Ada beberapa matakuliah kimia analtik yang aku ampu dan semuanya menarik serta kuhayati dengan penuh semangat, bergaul bersama mahasiswa dan melakukan penelitian kecil-kecil, melepaskan publikasi bersama, untuk masa depan bersama. Beberapa buku juga kutulis, untuk mahasiswa, untuk masa depan. Ada laboratoium juga yang ikut aku urus, Laboratorium Sentral Mineral dan Material Maju, yang sangat berguna untuk mengembangkan penelitian sains seperti di kedua tempatku menimba ilmu dan pengalaman meriset di masa lalu yang seperti kemarin itu, dan juga bergabung di PUI-PT CAMRY yang memikirkan energi lewat material-material baru. Dan beberapa tahun terakhir aku juga aktif di Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LP3) Universitas Negeri Malang, ada PUI-PT DLI juga di sana, karena pendidikan sangat penting, pendidikan yang mengikuti jaman, dan berdampak untuk masa depan semua, termasuk masa depan ilmu-ilmu dan alam tempat tinggal kita.
Salam hangat selalu,
SW
ps.
Google scholar ID: m04ZJXgAAAAJ
Scopus ID: 6508176849
Sinta ID: 52226
Orcid ID: 0000-0001-6208-8990
ada laman khusus untuk cerita kimia analitik di UM ada di: analitikum.net (dalam perbaikan)
cerita-cerita yang lain dapat dilihat di laman ini: https://talentadalamkeluarga.wordpress.com/