Garam adalah bumbu masak yang membawa rasa asin. Rasa asin ternyata disukai manusia. Jika masakan kita kurang garam, pasti banyak komentar kurang suka. Plus serangan pada pribadi pemasak. Namun kalau masakan terlalu asin, maka lebih banyak lagi serangan pada pemasaknya, dan ini mencerminkan manusia yang memang tidak pernah puas dan sepakat. Semuanya kembali kepada pribadi masing-masing.
Ada beberapa garam menurut pengertian awam. Di rumah sakit atau hotel sering ada tawaran bagi yang tidak suka garam biasa, masakan yang dipesan harus diberi garam kosher. Apakah itu? Ternyata garam kosher adalah garam murni tanpa tambahan aditif apapun. Ternyata garam meja yang sering kita gunakan untuk makanan adalah garam yang sudah diberi yodium atau iodine untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit gondok. Cerita awalnya demikian. Baik garam meja biasa atau garam kosher berwarna putih, bentuknya seperti kristal yang cantik dan diberikan secukupnya pada makanan.
Ada juga garam yang disebut dengan garam Himalaya, warnanya agak merah kecoklatan namun tetap seperti kristal. Garam yang diambil dari pegunungan himalaya ini banyak disukai juga. Garam ini ternyata sangat sehat karena banyak mengandung mineral lain selain natrium, ada magnesium, besi, dan kalium serta sulfur (belerang) dalam jumlah besar pula. Pantas banyak yang berburu garam himalaya dan diperjual belikan di daerah masing-masing. Walaupun demikian ada beberapa pro-kontra seputar penggunaan garam ini untuk makanan sehari-hari, karena jika tidak dimurnikan dengan benar, garam ini masih mengandung beberapa unsur logam yang tidak baik untuk tubuh.
Garam epsom atau garam inggris juga merupakan garam lain yang dikenal masyarakat, yang tetap mengandung NaCl namun juga mengandung magnesium sulfat dalam jumlah besar. Dinamai garam inggris karena pertama kali ditemukan di kota Epsom di Inggris. Garam ini biasa digunakan untuk kecantikan, dilarutkan dalam air mandi dan digunakan untuk berendam. Konon kabarnya berendam dalam air garam ini akan membersihkan kulit dan memberi efek relaksasi juga.
Secara umum air laut yang asin merupakan sumber garam. Petani garam akan membendung air laut dan menguapkannya (dalam kurikulum kimia ada matakuliah Pemisahan Kimia) dan tinggallah kristal garam yang masih perlu dibersihkan lagi. Dalam prosesnya ada fortifikasi yodium untuk garam meja yang dijual di pasaran. Di benua Eropa yang jarang mempunyai lautan seperti Indonesia, ada beberapa “tambang garam” di bawah tanah. Asal mulanya memang ada air yang terjebak dalam kulit bumi dan airnya keluar serta meninggalkan kristal garam yang dimurnikan oleh proses alami dan waktu. Tambang garam ini sangat berharga, dan sering juga disebut “emas putih” oleh para penambang karena memang Eropa jauh dari sumber garam.
Garam adalah istilah yang sangat biasa dalam ilmu kimia. Sebuah senyawa ionik, terdiri dari unsur logam dan sisa asam. Garam seringkali merujuk juga pada kenetralan, misalnya NaCl, natrium klorida yang memang netra. Natrium klorida dibentuk dari reaksi natrium hidroksida, sebuah basa dengan asam klorida, sebuah asam, yang akan secara spontan membentuk garam NaCl dan air. Semua yang pernah belajar kimia pasti mengetahuinya. Garam inggris juga jenis garam, namun dimensi kristalnya berbeda dengan NaCl. Ada garam kompleks juga dan garam-garam buatan lainnya yang akan dipelajari dalam perkuliahan KBK Kimia Anorganik dan Kristalografi. Mempelajari keindahan kristal-kristal alami ini merupakan salah satu kesukaan mahasiswa kimia. Ada banyak hal mengagumkan dalam ilmu kimia.
Salam hangat selalu,
SW