…the last minute

The last minute.  Mengapa kita sering menyukai the last minute?  Hampir semua pernah merasakan sensasi “the last minute” dari sebuah pekerjaan.  Mahasiswa belajar jika mau ujian.  Dosen mulai mengoreksi jika mendekati batas akhir memasukkan nilai.  Menulis proposal mencari dana penelitian, jika belum batas waktunya, belum punya ide rasanya.  Me-review paper yang menjadi permintaan editor sebuah jurnal, juga menunggu batas waktunya.  Mengapa harus menunggu sampai batas akhir?  Dan semua juga tahu jika terjadi apa-apa maka kita akan gagal.  Dalam pekerjaan yang memerlukan pengunggahan ini itu, server bisa sangat lamat di akhir batas.

Mengapa kita “menyukai” the last minute?  Mungkin karena menjadi penentu.  Karena menjadi pembeda.  Karena sangat menantang.  Mungkin secara naluriah manusia menyukai tantangan.  Kita suka memacu adrenalin, lalu beristirahat.  Manusia mencari sensasi eksitasi, seperti dalam istilah kimia, keadaan excited dan berenergi tinggi, dimana kita bisa melakukan apa saja.  Dalam ilmu kimia memang eksitasi selalu diperlukan, eksitasi elektronik memungkinkan reaksi kimia.

Namun jika dipikirkan, suatu pekerjaan yang kita sukai, akan berlangsung lebih cepat, tanpa menunggu the last minute bukan?  The last minute akan ditunggu jika kita “HARUS” mengerjakan sesuatu yang mungkin, mungkin sebenarnya tidak terlalu disukai.  .   Misalnya ujian, bagi mahasiswa, dan koreksi bagi dosennya.  Namun harus dilalui.  Di departemen kami di UM ada yang kami anggap sebagai “indikator” untuk mulai mengoreksi hasil ujian.  Jika Bapak A atau Ibu B sudah mulai koreksi, maka itu saat bahwa semua harus mulai mengoreksi karena the last minute hamper tiba.  Melakukan tugas-tugas rutin, menyelesaikan tulisan, atau proposal untuk didanai, itu ternyata bukan pekerjaan yang disukai semua orang.  Tentu berbeda jika kita diberitahu kalau ada hadiah yang menjadi hasil kerja keras di sebuah pekerjaan, tentu tidak menunggu the last minute untuk mendapatkannya. Mungkin mendengar berita saja sudah menjadikan kita excited  dan tidak perlu energi tambahan, reaksi akan berlangsung dengan spontan, menurut para ahli kimia fisika.  Jadi, the last minute ini sebenarnya adalah sebentuk ENERGI juga.  Hmm……

Salam hangat selalu,

SW

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *